Senin, 10 Agustus 2009

DELIMATANAYA

"Selamat pagi sayang,"suara wanita yang kelihatan masih muda kepada seorang gadis remaja yang masih terpaku duduk di atas tempat tindurnya.Tetapi, gadis itu tak sedikitpun berusaha menoleh ataupun menjawab ke arah wanita yang memanggilnya tadi.

"Sayang kamu udah bangun?,"menghampiri gadis itu.
"lihat nih mama buat ayam goreng kesukaan kamu,mama suapin ya sayang."
Tetapi lagi-lagi gadis itu tak menghiraukan kata-kata wanita yang biasa dipanggilnya mama itu.
"Deli sayang kamu nggak boleh kayak gini terus dong, mamakan jadi sedih kalau melihat kamu seperti ini terus."

Delisya Maharani, begitulah gadis smp ini disapa.Akhir-akhir ini dia jadi pendiam.Tiap harinya dia hanya bisa meratapi nasibnya sebagai gadis buta yang tak dapat berbuat apa-apa.Enam bulan yang lalu dia mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa Ayahnya dan merenggut kedua matanya yang menjadi sesuatu yaqng berharga bagi semua orang.Hidupnya kini dihadapi tanpa semangat yang seperti dulu.Dia selalu merasa kalau penyebab kematian Ayahnya adalah dirinya, dia adalah orang pembunuh Ayahnya.selama enam bulan belakangan ini dia menjadi murung dan pendiam, tak sekatapun yang dikeluarkannya sejak kejadian itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar