Jumat, 23 September 2011

Dalam hening malam membisu
Disela ringkikan jangrik menyapa
Di depan pandang cahaya berlalu
Hanya jendela temanku bercerita
Hanya kibasan gorden kekasih setia yang menghibur
Bibirku bergerak entah berbicara apa
Jantungku berdenyut entah untuk siapa
Kakiku melangkah entah hendak ke mana
Jiwaku merindu, hati pun masih berdusta
Diantara rangkaian bintang malam ini
Kuingin lukis wujudmu di langit yang gelap
Biar tiap sunyi malam menerpa
Engkau masih kulihat walau hanya fatamorgana
Ke mana hatimu kini menuju ku tak peduli
Hatimu kini ada siapa juga aku tak ingin tahu
Namaku kini tak di hatimu lagi, juga tak apa
Namun jika angin tak memberi kabar tentangmu
Kuakan mati merana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar