Dalam hening malam membisu
Disela ringkikan jangrik menyapa
Di depan pandang cahaya berlalu 
Hanya jendela temanku bercerita
Hanya kibasan gorden kekasih  setia yang menghibur
 Bibirku bergerak entah berbicara apa
Jantungku berdenyut entah untuk siapa
Kakiku melangkah entah hendak ke mana
Jiwaku merindu, hati pun masih berdusta
Diantara rangkaian bintang malam ini 
Kuingin lukis wujudmu di langit yang gelap
Biar tiap sunyi malam menerpa 
Engkau masih kulihat walau hanya fatamorgana
 Ke mana hatimu kini menuju ku tak peduli
 Hatimu kini ada siapa juga aku tak ingin tahu
 Namaku kini tak di hatimu lagi, juga tak apa
Namun jika angin tak memberi kabar tentangmu
Kuakan mati merana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar